Remah Roti: Remah Roti Fermentasi dan Remah Roti Ekstrusi

Remah roti merupakan bahan tambahan pangan yang banyak digunakan, digunakan pada permukaan makanan yang digoreng, seperti ayam goreng, ikan, makanan laut (udang), paha ayam, sayap ayam, onion ring, dan lain sebagainya. Remah roti memiliki tekstur yang renyah, lembut, lezat, dan bergizi.

Semua orang tahu bahwa tepung roti merupakan bahan tambahan untuk makanan yang digoreng, tetapi sedikit orang yang tahu tentang jenis dan proses produksi tepung roti. Tahukah Anda bahwa tepung roti dibagi menjadi tepung roti fermentasi dan tepung roti ekstrusi? Tahukah Anda jenis tepung roti mana yang lebih baik?

Mari kita bahas klasifikasi remah roti terlebih dahulu. Dari proses produksinya, remah roti dibagi menjadi remah roti fermentasi dan remah roti ekstrusi. Dari bentuknya, remah roti dapat dibagi menjadi remah roti kepingan salju, remah roti berbentuk jarum, remah roti bulan sabit, dan lain-lain.

Remah roti yang dibuat dengan teknologi fermentasi tradisional (proses pemanggangan unik untuk menghasilkan remah dengan kepadatan rendah dalam bentuk "jarum" atau serpihan untuk tekstur ringan.
) memiliki siklus produksi yang panjang, aroma fermentasi alami, dan umumnya berbentuk jarum dan rasanya hambar. Warnanya bagus saat digoreng (bisa berwarna panggang, kuning keemasan), tidak mudah rontok, dan waktu pewarnaannya bisa disesuaikan dengan bahan makanan (misalnya, nugget ayam goreng dan paha ayam goreng memerlukan waktu penggorengan yang berbeda, sehingga waktu pewarnaan remah rotinya juga berbeda).