Keringjamur shiitakeadalah bahan yang umum. Mereka enak dan bergizi. Sangat lezat baik digunakan dalam semur atau digoreng setelah direndam. Mereka tidak hanya menambah rasa unik pada masakan, tetapi juga meningkatkan rasa dan nilai gizi. Namun tahukah Anda bagaimana cara memilih yang dikeringkanjamur shiitake? Mari kita lihat apakah Anda biasanya memilih yang tepat.
Pertama: tutup.
Tutupnya dikeringkan dengan kualitas tinggijamur shiitakeakan lebih tebal, dan ujung-ujungnya yang tersebar akan sedikit melengkung ke dalam. Namun jika tutupnya sudah keringjamur shiitakekita lihat lebih tipis, dan bagian pinggirnya terbuka penuh dan tidak tergulung, artinya sudah keringjamur shiitaketelah tumbuh sempurna saat masih segar, dan jamur sudah terlalu matang. Jamur seperti itu telah melewatkan periode terbaik untuk dimakan, jadi tidak disarankan untuk membelinya.
Selain melihat tutupnyajamur shiitake,kita juga perlu melihat batang di bawah tutupnya. Jika kita perhatikan, kita dapat menemukan ada yang sudah keringjamur shiitakemempunyai batang yang lebih tipis, namun ada pula yang lebih tebal. Untuk kedua jenis batang ini sebaiknya kita memilih yang batangnya tebal. Semakin tebal batang yang dikeringkanjamur shiitake, semakin baik pertumbuhannya dan semakin banyak nutrisi yang diserapnya. Dan yang dikeringkanjamur shiitakedengan batang yang lebih tipis kualitasnya tidak begitu baik.
Kedua: Lihatlah warnanya.
Amati warna jamurnya. Dari bagian dalam tutup jamur kering kita bisa melihat ada beberapa warna, ada yang putih, ada yang kuning, bahkan coklat. Untuk warna-warna ini dikeringkanjamur shiitake, kita harus mengutamakan yang berkulit putih. Seperti yang kita ketahui bersama, jamur segar semuanya berwarna putih jika kita membuka bagian dalam tutupnya. Jika jamur segar dibiarkan dalam waktu lama, warna bagian dalamnya akan berubah dari putih menjadi kuning, lalu menjadi coklat. Hal serupa juga terjadi pada jamur kering. Jika bagian dalamnya keringjamur shiitakeberubah menjadi kuning atau coklat, mungkin terbuat dari jamur segar yang sudah lama dibiarkan, atau jika jamur kering sudah lama dibiarkan, keadaan yang sama akan terjadi. Oleh karena itu, dalam memilih jamur kering sebaiknya kita mengutamakan jamur berwarna putih dan kuning muda.
Kami beralih ke satu sisi tutupnya. Jika warna tutupnya kuning putih atau coklat tua, dan ada sedikit embun beku putih, berarti jamur kering tersebut terbuat dari jamur segar. Sebaliknya, jika warna tutup jamur ungu-merah atau kuning tua, berarti jamur kering tersebut sudah lama disimpan dan sudah busuk serta berjamur.
Ketiga: Bau.
Keringjamur shiitakememiliki aroma yang kuat. Jika sudah keringjamur shiitaketidak beraroma, bahkan berbau aneh atau berjamur, berarti kualitas keringnyajamur shiitakerelatif miskin. Mungkin sudah lama disimpan dan mulai rusak, dan rasanya mungkin pahit.
Keempat: kekeringan.
Saat memilih keringjamur shiitake, banyak teman yang berpikir semakin kering semakin baik. Namun nyatanya, jikajamur shiitaketerlalu kering dan pecah bila dicubit, berarti air dan unsur haranya hilang, sehingga keringjamur shiitakerasanya tidak enak. Kita sebaiknya memilih yang keringjamur shiitakeyang tidak lunak atau keras, dapat memantul kembali jika dicubit, dan relatif kering. Kering sekalijamur shiitakeMerupakan jamur yang berkualitas tinggi dan baik, serta kondusif untuk pengawetan.
Waktu posting: 12 Juli-2024